Demo Blog

sedikit alasan kenapa PAS BAND tidak tidak mau buru-buru meluncurkan album barunya

by reyhan fauzan Rabu, Juni 22, 2011, under

Antara Karya dan Akhir dari Cerita


SIAPA tidak mengenal nama Pas Band. Kelompok musik yang yang mencampurkan warna musik rock, hip hop, dan punk. Terdiri dari personel bernama Yukie (vokal), Trisno (bass), Bengbeng (gitar), Sandy (drum). Mereka memulai karier di panggung pertunjukan sejak tahun 1989 secara underground. Berbicara soal band indie, Pas Band adalah kiblatnya. Mereka hadir secara mengejutkan lewat jalur indie dan akan berakhir secara mengejutkan pula.

Yukie yang ditemui penulis di salah satu tempat nongkrong di Makassar mengatakan, tahun ini kehadiran Pas Band dijagad hiburan akan diselesaikan. Hal itu bertepatan dengan kemunculan sebuah album baru. Nasib Pas Band kemudian berada di antara karya dan akhir sebuah cerita. 

"Kami diterima sangat baik, sampai di saat ini pada masa 20 tahun kami berada. Jadi mumpung kita masih sebaik ini kenapa tidak diselesaikan saja. Kita hadir dengan mengejutkan dan bubar juga dengan mengejutkan. Kan belum pernah ada yang melakukan itu," ucap Yukie seraya tertawa.

Untuk tetap eksis dan memiliki nama besar, sebuah grup band kata Yukie tidak saja harus memiliki karya. Banyak faktor yang menentukan. Sandy sang drummer juga menambahkan, bahwa tangga kesuksesan para band besar tidaklah sama. 

"Selain karya, kita juga butuh faktor lain yang mendukung. Tidak saja karena musik kita beda, liriknya enak didengar kita tetap bisa ada. Banyak faktor lainnya," urai Shandy. 

Nama besar sebuah band bukan jaminan untuk tetap bisa bertahan pada sebuah label musik. Bahkan karya berjibun pun tidak bisa menahan tersingkirnya band besar, hanya karena sebuah band baru yang tengah melejit. Band baru yang hanya bermodalkan musik easy listening, lirik cinta, dan wajah tampan.        

Yukie kemudian mengungkapkan, industri musik kini berada di tahapan revolusi. Tergerus imbas kemajuan teknologi. Banyak perusahan rekaman yang bangkrut karena pengaruh kemajuan teknologi. Yukie mendata dari 200 perusahaan rekaman yang ada, yang bisa bertahan cuma 17 saja.

"Ini karena teknologi, karena audio download dan sebagainya. Jadi memang revolusi sedang terjadi di industri musik dan teknologi musik," ujarnya.

Bukan hanya karena faktor revolusi musik yang membuat Pas Band ingin mengakhiri cerita mereka di kancah seni pertunjukan. Alasan kemanusiaan adalah faktor lainnya.

"Kru sudah pada tua, tim yang kerja pun makin hari makin tua. Kami pikir mereka tenaganya pun sudah tidak maksimal lain, sudah kelelahan, terbang ke sana terbang ke sini. Mereka punya keluarga, anak-anak mereka sudah makin besar. Butuh figur orang tua," tuturnya seraya tertunduk dan melanjutkan hisapan rokoknya.

Rasa kemanusiaan dan persaudaraan yang kemudian makin membulatkan tekad personel Pas Band untuk mengakhiri nama besar mereka. Yukie menuturkan persaudaraan diantara mereka memang kuat, baik antara personel maupun dengan kru. "Begitu pun dengan fans club kami di seluruh Indonesia. Bahkan ada beberapa fans club yang kami sebut disctric sudah sangat maju. Mulai dari studio sampai skill bermusik mereka, bahkan membuat production house sendiri. Kalau kemudian saya bercita-cita untuk intens ada di sana, rajin mengunjungi setiap distric dan mengantarkan mereka menjadi industri yang besar dan sehat kenapa saya tidak ke sana?" ungkapnya.

Terjadi atau tidak terjadi, apakah akan selesai atau tidak nama besar Pas Band akan diketahui di penghujung tahun ini. Pastinya tenaga untuk tetap berkarya di dalam diri personel Pas Band itu ada. "Apakah masih cukup tenaga, apakah masih tetap semangat bersama. Kita tunggu dan lihat saja nanti," ucap Shandy.  

Namun demikian, Yukie dan Shandy masih menitipkan sedikit kegembiraan pada fansya akan album baru yang sekaligus menjadi akhir dari karya mereka. YUkie menuturkan isinya beragam mulai dari persoalan sosial, misalnya pembatatan hutan di daerah Jawa sebelah selatan. Sampai ke hal demokrasi yang tidak berbentuk, hingga berujung berantakan.

Saat ini Pas Band masih dalam tahap proses penggodokan mana lagu yang akan dikeluarkan terlebih dahulu. Shandy membocorkan rencananya diawali dengan dua single hits.

"Salah satunya diluncurkan setelah lebaran Idul Fitri tahun ini, apa judulnya dan bagaimana bentuknya lihat saja nanti," sebut shandy.

Banyaknya materi lagu dan pertimbangan akhir cerita Pas Band membuat Yukie dkk sendiri kebingungan akan mengeluarkan lagu apa lebih awal. Pastinya Pas Band juga akan mengeluarkan sebuah buku mengenai perjalanan karier mereka. Dalam buku itu akan dikupas, apa alasan mereka untuk bubar dan mengakhiri kariernya.

"Kondisi musik saat ini yang lebih banyak lagu yang easy listening. Banyak radio yang tidak mau memutarkan lagu yang lebih kritis. Indie juga mati penjualannya. Membuat kita sama sekali tidak tahu bentuknya, tahun ini apa yang akan kita lakukan. Apakah kita cuma hanya bikin CD yang dijual ke production house saja, daripada buang-buang uang untuk produksi dan tidak menutup biaya produksi gitu, karena kita kembali ke indie sekarang. Ini yang menjadi pergulatan dan memusingkan. Kalau kita di era 13 tahun lalu tidak dipikirkan, mau laku atau tidak laku yang penting eksis saja. Tapi saat ini ada beban yang lebih, nama besar, biaya produksi. Itu kenapa sampai kita lama-lama tidak mengeluarkan album," tutup Yukie mengakhiri perbincangan.(mimi.naval@gmail.com).



sumber:http://www.fajar.co.id/read-20110529211508-antara-karya-dan-akhir-dari-cerita

artikel yang terkait



6 komentar more...

daftar isi





chat blog reyhan


ShoutMix chat widget

Looking for something?

Use the form below to search the site:

Still not finding what you're looking for? Drop a comment on a post or contact us so we can take care of it!