Demo Blog

Inilah riwayat hidup Habib Hasan bin Muhammad Al-Haddad Alias Mbah Priok

by reyhan fauzan Kamis, April 15, 2010, under


Siapakah Mbah Priok yang makamnya dipertahankan oleh masyarakat Jakarta dengan begitu gigih? Wajar jika makam ini dibela mati-matian karena Mbah Priok merupakan seorang da’i penyebar agama Islam pada abad 18, selain itu beliau juga merupakan tokoh yang disangkutkan dengan sejarah kelahiran daerah Tanjung Priok.
Itulah kenapa makam yang merupakan warisan dan kenangan akan seorang tokoh tiga abad yang lalu ini dijaga masyarakat. Selain banyak yang mengagumi Mbah Priok, juga tak sedikit pula yang masih datang untuk memanjatkan doa di makam tersebut.
Nama asli Mbah Priok adalah Habib Hasan bin Muhammad Al-Haddad. Dari cerita yang disampaikan secara turun-temurun, Habib Hasan ini lahir di Palembang, Sumatra Selatan pada tahun 1727. Bersama ayahnya, beliau berlayar ke Pulau Jawa untuk menyebarkan ajaran Islam.
spacer Inilah Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad Alias Mbah Priok

Habib Hasan berjuang melawan Belanda sambil menyebarkan ajaran Islam. Sepanjang kiprahnya sebagai da’i, Habib Hasan juga terus menerus dikejar Belanda. Namun perjuangannya tak pernah berhenti hingga sampai wafatnya.
Adapun nama Tanjungpriok disebabkan warga menemukan priok nasi di samping jasad Habib. Akhirnya warga dan pengikut Habib Hasan menyebut wilayah ini sebagai Tanjung Priok dan menyebut Habib Hasan sebagai Mbah Priok.
Pada perkembangannya, banyak warga yang ingin agar jasadnya kelak berada di dekat sang Habib ini, sehingga wilayah makam Mbah Priok kini dijadikan menjadi kawasan pemakaman umum.
Yang terjadi saat ini, Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo berencana memugar makam tersebut. Namun, jika rencana Pemkot Jakarta Utara ini berhasil, maka besar kemungkinan makam Mbah Priok akan berubah fungsi.
Sebab, dari kabar yang beredar, tanah pekuburan milik PT Pelabuhan Indonesia Dua itu akan diperluas menjadi jalan tol. Disebut-sebut juga, kanal dan peti kemas siap dirikan di tempat itu. Namun, ada yang menyatakan bahwa makam tersebut bakal dijadikan taman dan monumen seluas 100 meter persegi.
Yang jelas, kini pihak DPRD Jakarta Utara juga sudah mulai ikut campur dan meminta pertanggungjawaban Gubernur, sebab bentrokan yang terjadi akibat sengketa tanah makam ini terjadi tanpa sepengetahuan DPRD.


artikel yang terkait



0 komentar more...

0 komentar

Posting Komentar

daftar isi





chat blog reyhan


ShoutMix chat widget

Looking for something?

Use the form below to search the site:

Still not finding what you're looking for? Drop a comment on a post or contact us so we can take care of it!