Demo Blog

tanjung priok berdarah

by reyhan fauzan Kamis, April 15, 2010, under



Jakarta (ANTARA News) - Bentrokan antara warga dengan Satpol PP pada eksekusi bangunan liar di pemakaman tokoh Muslim Al Arif Billah Hasan bin Muhammad Al Haddad atau biasa dikenal dengan nama "Mbah Priok" mengakibatkan jatuhnya korban luka-luka di kedua belah pihak.

Kepala Satpol PP Harianto Badjoeri mengatakan, sebanyak 29 korban luka dari pihak Satpol PP yang melakukan eksekusi sejak pukul 06.00 WIB.

"Tiga orang kritis, sembilan lainnya luka berat," kata Harianto ketika dihubungi di Jakarta, Rabu.

Harianto mengatakan belum ada korban jiwa dari pihak Satpol PP sedangkan untuk korban dari pihak warga setempat yang mempertahankan makam tersebut belum diketahui.

Korban-korban hingga Selasa siang telah dirawat di RSUD Koja, Jakarta Utara, sementara proses eksekusi masih tetap berlangsung di kawasan lahan milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II tersebut.

Harianto menegaskaneksekusi itu bukan merupakan eksekusi makam Mbah Priok namun eksekusi bagi bangunan liar disekitarnya.

Bangunan yang didirikan tanpa izin dari pemilik tanah itu digunakan bagi para peziarah yang ingin mengunjungi makam, meskipun jazad Mbak Priok tidak lagi ada ditempat itu.

Makam Mbah Priok dan makam lain yang tadinya berada di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dobo, Kelurahan Koja, Jakarta Utara itu telah dipindahkan TPU Semper karena lokasi di Jalan Dobo berdasarkan putusan pengadilan merupakan tanah milik PT Pelindo II.

"Makam ini tidak akan digusur, tapi dipugar, dipercantik," kata Harianto.

Penertiban dilakukan terhadap bangunan liar disekitar makam tersebut yang dipertahankan beberapa pihak yang mengaku masih keturunan Mbah Priok.

Warga yang mempertahankan bangunan-bangunan itu telah mempersiapkan diri dengan senjata mulai dari batu hingga senjata tajam yang melukai anggota Satpol PP ketika bentrokan terjadi.


sementara itu Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) mengutuk kebrutalan yang dilakukan oleh aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Kelurahan Koja, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu.

"PBHI mengutuk aksi brutal yang dilakukan aparat Satpol PP," kata Koordinator Advokasi Abdul Hadi Lubis, di Jakarta, Rabu.

Abdul Hadi memaparkan, beberapa warga yang terluka, bahkan masih tergolong anak-anak, tetap saja dikeroyok dan dihajar.

PBHI mengecam perilaku petugas Satpol PP yang arogan, sementara petugas kepolisian justru melindungi warga yang terluka untuk tidak dianiaya.

"Perilaku ini sangat mengesankan bahwa Satpol PP bertindak sewenang-wenang tanpa perikemanusiaan," katanya.

Bahkan, aksi oleh Satpol PP itu juga menciderai dua anggota DPRD yang salah satu diantaranya justru dikeroyok oleh Satpol PP.

Karenanya, PBHI meminta Pemerintah Provinsi DKI dan khususnya Pemerintah Kota Jakarta Utara segera bertindak untuk menghentikan penertiban dan aksi pembongkaran demi mencegah timbulnya korban lebih banyak.

"PBHI juga meminta Pemerintah DKI dan khususnya Pemkot Jakarta Utara menunjukkan tanggung jawab atas jatuhnya korban luka-luka sebagai tindakannya dalam menyelesaikan sengketa lahan melalui pengerahan Satpol PP," katanya.




artikel yang terkait



0 komentar more...

0 komentar

Posting Komentar

daftar isi





chat blog reyhan


ShoutMix chat widget

Looking for something?

Use the form below to search the site:

Still not finding what you're looking for? Drop a comment on a post or contact us so we can take care of it!